Antara Diet dan Resume

 



 

Pertemuan 10

:

Senin, 25 Januari 2021

Waktu

:

Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri

:

Aam Nurhasanah, S.Pd

Topik

:

Teknik Membuat Resume Jada Buku

Peruseme

:

Lubis Pirnandes, M.Pd

  

Sudah hampir dua bulan ini saya menjalani program diet. Kok diet? Soalnya kata permaisuri di rumah, saya kok lama-lama termasuk dalam katagori kumpulan bapak-bapak gemas (gendut-gendut manis) he ... he ... Jadilah saya memutuskan untuk mengatur pola makan demi sang nyonya rumah. Harapannya saya bisa kembali seperti dulu lagi, seperti saat pertama bertemu dengan istri. Dulu, kata sang istri, saya ini 11-12 lah sama Bang Fahri di pelem Ayat-Ayat Cinta ha ... ha ... (pasti waktu itu istri saya lagi kelilipan pas ngeliat saya).

Salah satu godaan saat diet adalah membatasi untuk tidak makan di malam hari. Padahal, saya paling hobi ngemil gorengan di kala kegelapan malam datang merayap. Terutama saat ada pekerjaan dan saya mesti lembur. Atau di saat mesti menulis seuatu dan idenya masih tergantung di awang-awang.

Permasalahnya, semenjak mengikuti pelatihan menulis yang gawangi Om Jay dan yang lain, sebagai tugas pelatihan, saya mesti membuat resume berdasarkan materi yang dipapar oleh para pakar kepenulisan. Saat membuat resume, kadang-kadang ide mandeg, pikiran mampet, ujung-ujungnya badan jadi lemes dan perut pun keroncongan (dramatis sekali he ... he ...). Akibatnya, godaan gorengan hangat yang memanjakan lidah datang menghadang dan “meluluhlantakkan” semangat diet yang awalnya berkobar-kobar. Memang wuenak toh, mencari ide sambil ditemani sepiring bakwan dan secangkir kopi. Jadilah akhirnya resume menjadi “tersangka” penggoda diet saya.

Tapi kali ini sang moderator ulung dan “keceh badai”, Bu Aam Nurhasanah-yang sudah sebulan ini wara-wiri di grup kepenulisan dan di hati para pemirsa memberi pencerahannya tentang terik membuat resume yang harapanya nanti bisa disusun menjadi buku. Wah, saya jadi menemukan pencerahan agar tidak terlalu mumet membuat resume dan tentu tidak menganggu diet saya.

Bunda guru dari Cipanas ini sejatinya juga jatuh bangun dalam prosesnya menjadi penulis hingga kemudian menjadi beken seperti saat ini. Beliau sempat menjadi peserta pelatihan menulis gelombang 8, namun karena satu dan lain hal beliau tidak menuntaskan pelatihan menulisnya. Tapi Bu Aam bisa keep spirit on dan bergabung lagi pada gelombang 12 hingga menyelesaikan pelatihan kepenulisan. Kini beberapa antologi dan buku solo karya Bu Aam sudah diterbitkan.

Berdasarkan pengalamannya tersebut, Bunda Guru Aam memberikan tips dan trik dalam membuat resume seperti berikut ini :

Pertama, buatlah resume dengan kemasan yang semenarik mungkin. Resume sejatinya adalah menulis kembali apa yang disampaikan dan ditulis oleh orang lain dengan menggunakan bahasa sendiri, bukan meng-copypaste tulisan orang lain (mudah-mudahan saya tidak termasuk ke dalam “golongan” ini). Resume bisa dikaitkan dengan perspektif pribadi atau bisa di-compare dengan pengalaman dan pendapat pribadi terkait tema kepenulisan

Kedua, kumpulkan resume-resume yang memiliki kesamaan tema dalam file word. Kumpulan resume ini nanti bisa disusun menjadi sebuah buku.

Ketiga. Buatlah TOC (Table of Content) dan kembangkan TOC tersebut . TOC tentang kepenulisan misalnya, dapat dimulai dari sejarah pribadi terkait kepenulisan, materi pokok kepenulisan, hingga refleksi atau hikmah dari kepenulisan.

Keempat. Review kembali resumenya. Cek jika terdapat typo, atau hal-hal yang kurang tepat serta sesuaikan tulisan dengan kaidah PUEBI. Edit kembali dan revisi jika terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam tulisan, baik kaidah kepenulisan ataupun content-nya.

Kelima. Buat sinopsis dari kumpulan resume yang berisi garis besar tulisan dari awal hingga akhir.

Keenam. Ajukan tulisan ke penerbit agar nantinya bisa dinikmati khalayak umum. Pengajuan tulisan bisa ke penerbit minor atau penerbit mayor.

Begitulah tips dan trik dari Ibu Kepala Sekolah diri Cipanas ini. Saya pun menjadi terinspirasi untuk terus membuat resume. Diet? Sepertinya tidak menjadi masalah lagi. Siapa tahu kalau diet saya berhasil, saya bisa membuat resume tentang pola diet hingga saya tidak lagi menjadi bapak-bapak gemas, tapi menjadi bapak-bapak kursi (kurus-kurus tapi seksi Ups! Kena sensor nanti he ... he...). Hatur Nuhun Bu Aam.

Comments

  1. https://hernisbanah.blogspot.com/2021/01/akankah-karyaku-terbit-bagai-mentari.html
    Mohon kunjungi dan koreksi blog saya

    ReplyDelete
  2. mantap pak, dan semangat juga dietnya

    ReplyDelete
  3. hehehe, tulisan yang luar biasa bapak. keren, saluuutt. semangat berkarya, semangat menginspirasi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Blog pada Pandangan Pertama

Secercah Harapan dari Penerbit Indie