Pentigraf : Angka Delapan untuk Windu
Angka Delapan untuk Windu
Windu menatap riak gelombang Sungai Belimbing dengan
tatapan nanar. Sudah delapan buah batu ia lempar ke seberang sungai. Cericit burung
bersaut-sautan menjadi simponi, menemani kegundahan Windu. Desau angin di balik
bukit menghembuskan aroma kegundahan di hati-hati yang merana. Satu perkara
yang tidak bisa Windu enyahkan dari pikirannya. Windu selalu merasa trauma
dengan angka delapan.
Dalam sewindu ini, sudah berapa kali Windu menjanda. Dan kalau
dihitung, sudah delapan kali Windu menjanda. Pertama kali menjanda terjadi tepat
pada saat Windu berulang tahun yang ke-18. Hanya berselang delapan hari dari
hari pernikahannya. Setelah menjadi
janda muda, berulang kali Windu kembali menemukan pelabuhan hati. Tapi takdir
atau memang jalan hidup Windu, semuanya berakhir perpisahan. Dan kini di awal
tahun 2021, Windu kembali harus melepas status jandanya. Lelaki yang dia
cintai, Sukirman, yang delapan tahun lebih muda dari Windu, kembali meninggalkan
Windu dalam kesendirian. Sukirman beralasan, dia sudah tidak betah dengan Windu.
Sukirman sudah menemukan cinta lain, yaitu seorang janda tetangganya yang
bernama Agustina.
Wah surprise ya buat Sang Nenek Windu.....pasti cantik dulunya ... hehehe.
ReplyDeleteHe.. He.. Cantik dan selalu mencari cinta pak.. Ha.. Ha.. Terima kasih sudah mampir pak
Deleteada-ada saja, Windu..
ReplyDeleteHa.. Ha.. Begitulah tingkahnya windu buk.. He.. He..
DeleteNeneknya bunga desa ini kak??heee
ReplyDeleteHa.. Ha.. Yo ammah dwi...mantan bunga desa
DeleteKeren , menarik sekali ceritanya..
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir buk
DeleteWindu ... Apa lagi yang kaucari? Apakah kau mencariku? 🤣
ReplyDeleteHa.. Ha.. Bisa jadi pak. Kalau belum ketemu pak sudomo, windu belum berhenti kayaknya
Delete8 kali menjanda, 8 anak dan 18 cucu. Angka yang menarik.
ReplyDeleteGara2 angka delapan buk he.. He..
DeleteDelapan dikemas dengan menarik sekali...
ReplyDeleteSehat terus nenek Windu.. hehehe
Terima kasih sudah mampir pak. Nenek windunya sudah mulai lelah pak, jadi sudah kapok mencari cinta
DeleteEalah saya membayangkan Windu masih kinyis-kinyis, jebule sudah manula ...
ReplyDeleteJebule wes tuek pak he.. He. .
Delete