GURU TIDAK BERJIWA DIGITAL DI ERA MILENIAL ?????? HELLO ..........

 


“Guru Tidak Berjiwa Digital di Era Milenial ?????? Hello...........”

Pertemuan 6

:

Jum’at, 15 Januari 2020

Waktu

:

Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri

:

Theresia Sri Wahyuni (Cikgu Tere)

Topik

:

Blog sebagai Identitas Digital bagi Guru Milenial

Peruseme

:

Lubis Pirnandes, M.Pd

 

Materi pada pertemuan ke-enam ini sungguh menarik, terkhusus bagi saya. Temanya adalah “Blog sebagai Identitas Digital bagi Guru Milenial”. Wow, saya sudah siap-siap untuk “ditampar-tampar” lagi oleh pemateri. Bagaimana tidak, saya baru mengenal blog pada desember 2020. Saya pun meski masih terhitung generasi milenial, sejujurnya tidak terlalu fasih dalam hal yang berkaitan dengan digital. Semoga tidak terlambat bagi saya untuk menyejajarkan diri dengan perkembangan dunia di era digital ini.

Pemateri kali ini adalah salah satu pakar blog, yaitu Cikgu Tere. Cikgu Tere yang bernama lengkap Theresia Sri Wahyuni saat ini merupakan salah satu pendidik hebat di Sumba. Cikgu Tere lewat sebuah konten di blognya “Tere Tanpa Liye”, menceritakan sekilas profilya dari persinggungan namanya dengan Tere Liye hingga sematan nama “Cikgu Tere” pada dirinya. Sematan nama tersebut didapatkannya saat mengikuti Short Course 1000 guru ke luar negeri pada tahun 2019 dan dara Kuningan ini mendapat kesempatan mengajar di salah satu sekolah dasar yang berlokasi di Geroge Town, Penang - Malaysia.

Kembali pada materi pelatihan, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari tahu, siapasih si Cikgu Tere ini? Dan hasilnya sungguh luar biasa. Best Achievement-nya yang banyak sungguh menjadi inspirasi bagi siapapun termasuk saya, salah satu guru di pelosok negeri (walau sebernarnya tidak pelosok-pelosok amat he.. he...). Saat saya melakukan pencarian via googling terhadap kiprah Cikgu Tere, langusng bermunculan hasil pencarian yang terhubung ke blog-blog dan website yang dikelola oleh si Cikgu Tere Tanpa Liye ini. Hal ini mendandakan bahwa Cikgu Tere ini benar-benar telah memiliki sebuah identitas sebagai Guru Blogger di era milenial.

Alumni pelatihan menulis gelombang 4 ini benar-benar menjadikan blog sebagai salah satu sarana baginya untuk membagikan konten-konten menarik dan menginspirasi terkhusus di bidang pendidikan. Sebuah pertanyaan pun muncul, bagaimana membuat konten yang baik dan menarik seperti yang dikelola oleh Cikgu Tere ini?

Syarat agar konten digital menjadi baik adalah si empunya blog harus memahami kompetensi digital. Kompetensi digital adalah tuntutan kompetensi terkhusus dalam pembelajaran seiring dengan perkembangan abad 21. Salah satu tuntutan pada pembelajaran abad 21 adalah literasi dasar digital. Hal ini selaras dengan perkembangan generasi milneial yang memiliki kecakapan digital yang relatif cepat.

Selain memuat konten yang baik, blog juga mesti memuat konten yang menarik. Lewat pencerahannya, Cikgu Tere membagikan tips agar sebuah blog memuat konten yang menarik, yaitu :

1.             Orisinilitas konten blog (hindari plagiarisme),

2.    Konten yang mudah dipahami dan mudah diterapkan, terutama untuk konten yang ditujukan untuk pembelajaran,

3.             Konten yang singkat, padat, dan jelas,

4.             Kombinasi antara tulisan, gambar, dan vidio,

5.             Konten yang up to date,

6.   No Hoax (saring sebelum sharing) agar blok yang dibuat tidak menjadi bias dan menimbulkan banyak pro dan kontra,

7.             Ciptakan Engaging Content,

8.             Lakukan Swa Editing untuk menghindari typo

9.             Awali konten blog dengan judul yang menarik untuk menarik minat pembaca.

 

Cikgu Tere pun menambahkan bahwa dari semua tips, satu poin kunci menjadi seorang Guru Blogger adalah awali dengan niat yang ikhlas dan “Tulislah apa yang disukai dan dikuasai”. Benar-benar menjadi inspirasi dan motivasi bagi saya, terkhusus motivasi untuk menjadikan blog sebagai sarana berbagi kebahagiaan, kebaikan, inspirasi, dan menjadi penghubung antara saya dan siswa saya. Saya pun kembali melirik blog saya yang masih seumur jagung dan berantakan. “Peer-Peer” pun menanti di depan mata. Terima kasih Cikgu Tere.

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Resume 7 : Terbitnya Buku adalah Impian dan Kebahagiaan Seorang Penulis

Secercah Harapan dari Penerbit Indie