Berdamai dengan Kebencian


Sobat, dalam hidup, memendam kebencian adalah salah satu hal yang melelahkan  jiwa. Tapak langkah hidup kita seperti senantiasa dibayangi bayang hitam bernama kebencian. Bisa jadi benci dengan seseorang, benci dengan keadaan, benci dengan masa lalu, bahkan benci dengan diri kita sendiri. Maka sudah barang tentu, semua titik kebencian itu akhirnya akan berbalik pada diri kita sendiri.

Maka agar jiwa menjadi lebih tenang, berdamailah dengan semua kebencian yang terpatri dalan hati kita. Jika kita membenci seseorang, segera enyahkan semua rasa benci, bahwa sebagai manusia kita semua tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Bukankah kita pun tak luput dari semua kesalahan yang bisa jadi menjadi sumber kebencian bagi orang lain. Jika kita membenci keadaan, maka yakinilah bahwa terkadang sesuatu yang tampak tidak baik untuk kita, sesungguhnya bisa jadi menurut Sang Pengatur jagad raya, itulah yang terbaik untuk kita. Jika kita membenci masa lalu, hidup memang tak semua sesuai dengan yang kita inginkan. Masa lalu yang telah terjadi, mungkin memang berisi kesalahan-kesalahan dan kehilafan- kehilafan yang telah kita perbuat, tapi semoga akan menjadi cerminan bagi kita dalam menatap masa depan. Tak usahlah semua masa lalu ditoleh, biarkan ia tertinggal jauh di belakang.

Dan jika kita membenci diri kita sendiri, bisa jadi sudut pandang kita yang kurang tepat. Sesungguhnya, kita sebagai manusia adalah sebaik-baiknya ciptaan Allah. Maka berdamailah dengan diri sendiri, hingga semua rasa benci pada orang lain, pada keadaan, dan pada semua masa yang telah kita lewati, akan lenyap seiring waktu yang bergulir.

Sobat, sungguh, nasihat ini kuperuntukkan pertama untuk diriku sendiri. Karena tanpa kusadari, masih ada kebencian-kebencian itu di hatiku. Maka, pada diriku dan kita semua, mari kita berdamai dengan semua kebencian agar jiwa kita tenang dalam menyongsong masa depan hingga sampai ke alam keabadian.

Comments

  1. Saling memaafkan akan smkin damai kita rasa.

    ReplyDelete
  2. Sebuah refleksi diri yang layak dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih telah berbagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 pak, refleksi terutama untuk penulis pribadi

      Delete
  3. Penerimaan diri yang luar biasa, hanya bisa dilakukan orang-orang yang luar biasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan butuh semangat luar biasa untuk menerima diri he.. He.. Terima kasih sudah mampir pak

      Delete
  4. Kebahagiaan nyata bisa meñaklukkan kebencian..

    ReplyDelete
  5. Forgive and forget.... Cara memaafkan yg mendatangkan damai di hati...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepakat buk....meski dalam realny butuh usaha untuk melakukannya

      Delete
  6. Nasihat untuk kita semua, Terimakasih!

    ReplyDelete
  7. Berdamai dengan memaafkan, butuh energi yang luar biasa... keren itu... semoga kita bisa memaafkan dan dimaafkan.

    ReplyDelete
  8. Damai tentu lebih indah, walaupun adakalanya sulit untuk melakukannya saat hati ini ad sebaret benci meski baret itu hanya sebuah titik kecil....mantap kak karya...sangat menginspirasi tentunnya...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Blog pada Pandangan Pertama

Secercah Harapan dari Penerbit Indie

Antara Diet dan Resume