Resume 14 : Kekuatan Ide

 


“Kekuatan Ide”

 

Pertemuan 14

:

Rabu, 03 Februari 2021

Waktu

:

Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri

:

Agus Sampurno

Topik

:

Ide Dalam Menulis

Peruseme

:

Lubis Pirnandes, M.Pd

 

Ketika membaca tulisan-tulisan masterpiece dari para penulis besar, benak saya selalu berkata, dari mana para penulis hebat ini mendapatkan ide-ide yang brilian dan luar biasa sehingga mejadi tulisan yang begitu berkelas? Begitu piawainya Tere Liye merangkum ide-ide sehingga menjadi karya yang sangat menyentuh seperti novel Tentang Kamu. Atau begitu luar biasanya seorang Sayyid Quthb ketika berhasil mendapatkan ide dan menuliskan Tafsir Fi Zillail Qur’an sewaktu di penjara. Lain waktu saya berpikir, apakah Kang Abik memang telah berkeliling ke berbagai negara sehingga penggambaran lokasi di novelnya benar-benar detail dan serasa mengajak pembaca untuk ke lokasi yang ada di novelnya. Saya pun kagum dengan Marthen Kanginan yang menulis buku pembelajaran Fisika yang sangat menarik dan fresh.

 Ide-ide dari para penulis besar tersebut menandakan bahwa kekuatan ide memegang peranan penting dari lahirnya sebuah tulisan. Mengutip kalimat dari Pak Agus Sampurno, “proses mencari ide sama pentingnya dengan proses menulis itu sendiri”.

Terkait mengenai ide, hal ini disampaikan oleh Pak Agus sewaktu menjadi pembicara pada pelatihan menulis gelombang 17 pertemuan ke-14. Sosok yang saat ini merupakan Education Specialist sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan di Sorowako Sulawesi Selatan. Sebelumnya pada tahun 2015 hingga oktober 2020, Pak Agus sempat menjadi  konsultan sekolah dan project leader pada Putra Sampoerna Foundation School Development Outreach di Jakarta.

Kali ini peraih penghargaan blog pendidikan terbaik detik.com pada tahun 2009 ini memberikan pencerahannya tentang ide dalam menulis dan terkait kepenulisan lainnya. Pencerahannya diawali dengan sebuah quote bahwa 90 % ide tulisan muncul ketika kita tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai tulisan kita. Selanjutnya 10 % keberhasilan menulis baru mengenai seberapa kita konsisten dalam menulis. Artinya ide betul-betul memegang peranan penting dalam proses menulis.

Terkait bagaimana mencari ide yang kekinian dan memiliki daya tarik bagi pembaca, Pak Agus membagikan tips, salah satunya adalah membuat daftar list ide-ide yang muncul kemudian baru dieksekusi menjadi sebuah tulisan. Proses mendapatkan ide juga bisa berupa tindakan Ambil Tiru dan Modifikasi (ATM). Seperti sebuah kata bijak, “nothing new under the sun’s”, sesungguhnya tidak ada yang benar-benar baru di dunia ini.

Sosok yang pernah menjadi kepala sekolah di Ananda Islamic School Jakarta Barat ini juga memberikan pencerahannya terkait kepenulisan, yaitu :


1.            Menulislah dengan hati, mengedit dengan pikiran. Mengedit tulisan bisa bersifat terapeutik. Buang jauh yang tak perlu, utamakan yang inti.

2.             Menulis dengan baik seperti berpikir dengan baik.

3.             Sederhanakan pesan pada tulisan, buat tulisan menjadi menyenangkan, menakutkan, menegangkan, atau mendidik, hingga pembaca menjadi “gila” berkat tulisan yang dibuat.

4.             Judul tulisan adalah seni tersendiri.

5.             Konsisten dan komitmen dalam menulis. Menulis terus menerus agar tulisan awal yang laksana air kotor akan tersaring dan menjadi air bersih yang bisa dinikmati.

6.             Miliki gaya tersendiri dalam menulis atau brand image.

7.             Publikasi tulisan adalah untuk mempersembahkan buah karya bukan sekedar nafsu memposting tulisan.

8.             Hambatan penulis terjadi ketika ia terlalu menghakimi diri sendiri saat menulis. Bersikaplah “masa bodoh” jika tulisan tak diminati. Jika pun ada kritik, terima kritik dengan tetap menghargai pencapaian diri sendirilah. Jangan menelan kritik mentah-mentah apalagi dari yang bukan ahlinya.

        Pencerahan yang luar biasa dari Pak Agus. Dari pencerahan-pencerahan tersebut, saya kembali membuka buku agenda pribadi saya yang di dalamnya ada list ide tulisan yang siap untuk dieksekusi. Kali ini komiten dan konsistensi saya kembali diuji. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Resume 7 : Terbitnya Buku adalah Impian dan Kebahagiaan Seorang Penulis

Secercah Harapan dari Penerbit Indie