“Spirit Berbagi Semangat Menulis”
Pertemuan 12 |
: |
Jum’at, 29 Januari
2021 |
Waktu |
: |
Pukul 19.00 – 21.00
WIB |
Pemateri |
: |
Yulius Roma
Patandean, S.Pd. |
Topik |
: |
Menulis dan Berbagi |
Peruseme |
: |
Lubis Pirnandes,
M.Pd |
Pada era 4.0 ini, hampir setiap dari kita menyukai aktivitas berbagi tulisan lewat media sosial seperti facebook, whatsApp, atau platform lainnya. Tulisan tentang cerita hidup kita, kisah motivasi, berbagi info dan berita, barbagi candaan, ataupun bahkan berbagi kelah kesuh dan umpatan (bagian ini pada dasarnya tidak seharusnya dilakukan). Sejatinya, yang telah kita lakukan adalah membagikan isi hati dan pikiran kita lewat tulisan untuk diketahui oleh khalayak ramai.
Semangat menulis tersebut tentu akan lebih baik jika dijadikan sebagai sebuah aktivitas yang positif, yaitu berbagi tulisan positif (cerita motivasi dan kebahagiaan). Tulisan-tulisan tersebut kemudian bisa dikumpulkan dan disusun menjadi sebauh karya berupa buku. Bagaimanapun, meski tulisan telah diabadikan atau dibagi di media sosial, tetapkah keabadian isi tulisan terjaga jika diabadikan lewat sebuah buku.
Jika kita telah terbiasa menulis dan kemudian menyusun tulisan menjadi sebuah buku, maka akan lebih bagus jika semangat menulis yang kita miliki ditularkan pada orang lain. Semangat menulis yang dibagi sejatinya tidak akan mengurangi ilmu menulis itu sendiri, melainkan akan menambah nilai dan kualitas dari ilmu yang dibagi. Justru dengan menularkan semangat menulis pada orang lain akan membuat kita kamin konsisten dalam menulis. Hal itu yang disampaikan oleh bapak guru berprestasi dari Tanah Toraja, Bapak Yulius Roma Patandean.
Alumni pelatihan menulis gelombang 8 ini membagikan pencerahannya dengan tema “Menulis dan Berbagi”. Penulis yang tulisannya sudah dua kali tembus ke penerbit mayor ini mengatakan bahwa membagikan praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain akan memberi motivasi bagi kita untuk terus menulis. Hal ini juga salah satu cara agar kita lebih konsisten dalam menulis.
Berbagi semangat menulis bisa dilakukan dengan mengajak rekan-rekan yang berada dalam satu komunitas (rekan sejawat mengajar, rekan di kantor, murid-murid, atau sahabat-sahabat) untuk membuat kumpulan tulisan dan menjadikannya antologi. Artinya, tanpa disadari, kita akan menjadi pionir untuk bermartabat lewat karya tulis, ungkap sang penulis buku “Digital Transformation” ini.
Maka dari itu, ayo tumbuhkan semangat menulis dalam diri kita dan bagikan semangat tersebut untuk orang lain di sekeliling kita agar menulis menjadi sebuah prilaku positif dan sumbangsih nyata kita bagi kehidupan manusia. Selamat menulis dan berbagi !
Comments
Post a Comment