Hujan Kelabu, Pilkada Sendu
Sedari pagi, gerimis sudah mulai mengguyur bumi. Bumi Kepahiang memang sudah basah dari hari-hari sebelumnya
Melihat rintik hujan, saya berseloroh dengan sang istri, "tampaknya bakal semakin banyak yang golput terpaksa hari ini"
Beruntung bersama istri, kami mendapat undangan pencoblosan pukul 8.30. Tiba waktunya, kami pun berangkat ke TPS dengan hati yg entah mengapa tak terlalu gembira. Di lokasi TPS yang sempit, kami akhirnya menggunakan hak pilih sebagai warga negara yang baik. Rinai hujan masih setia menetes dengan langit yang kian kelabu. Hujan besar sepertinya akan turun. Di TPS, tidak ada tenda atau minimal terpallah untuk para pemilih berteduh kalau hujan turun deras. Panitia sepertinya tak terlalu siap dengan hajatannya.
Batin saya kian bersuara mana kala siang hari, hujan deras benar-benar mengguyur bumi. Saya langsung teringat dengan para tetangga yang sedang menggunakan hak pilihnya.
Kasihan. Hujan, lokasi TPS-nya sempit, belum lagi kekurangan hal-hal lain yan sifatnya teknis.
Manalagi harus diakui, pilkada kali ini benar-benar terasa "sendu" bagi saya, dan mungkin bagi yang lain. Rasa jenuh akibat terlalu sering "dikhianati" menjadi pemicu utama. Belum lagi para calon yang sejatinya memang tak ada yang benar-benar sreg di hati. Kian memambah rasa di hati, "Pilkada kali ini memang terasa biasa saja".
Hanya yang menambah rasa adalah masih adanya corona yang mengintai sehingga membuat suasana pencoblosan menjadi terasa sedikit berbeda.
Ya, semoga nantinya yang terpilih, tingkahnya tidak menambah kesenduan dan kelabu di hati saya yang "rapuh" dan mudah "tersakiti" ini ... He ... He ...
Dari balik jendela yang berkabut, sesaat suara Mbak Rossa terngiang,
"Kemenangis, membayangkan .... Betapa kejamnya dirimu atas diriku .... "
Ah tiba-tiba saya menjadi melankolis. Moga saya tidak salah pilih kali ini ... Doaku bercambur suara rintik hujan yang kian deras
Di sini juga mendung mbk dan hujan rintik ..rintik menghiasi Pilkada hari ini.
ReplyDeleteIya, di tempat saya hujan masih deras. Mana tadi di TPS tidak ada tenda atau terpal. Pastinya gelagapan panitianya
DeleteSemoga tidak dikescewakan lagi yaa Pak...
ReplyDeleteKalo ada foto ilustrasi lokasi TPS pasti lebih hidup tulisannya..
Hehehe
Hanya sedikit saran
Terimakasih
Makasih banyak sarannya pak indra Gak kepikiran tadi pak, soalnya sudah kepikiran lagu rossa duluan.. He.. He..... Wkwkkw
Delete